tak seharum apa yang di pikirkan
aku tersered oleh cinta yang tak bermuara rindu sebatas kayu yang menyapa kobaran api. wanita yang selama ini dalam sanubari tidak berujung bertepi.
dia telah pergi bersama gelombang samudra menyatu dalam ombak laut lepas manari dengan ria gembira bersama angin pesona cinta.
kaulah percikan cahaya mentari terbingkai elok bidadari yang aku jumpai di tengah gerlap bintang di bawah rembulan, senyum sapa mu terlempar tak sengaja menerjang dada hingga Qolbu terdiam seribu bahasa, aku larut dalam senyuman manis mu yang membuat aku menjadi gila menunggu engkau kembali di pantai bersama camar saat senja tiba.
hingga saat gelap telah tiba tak sedikitpun pandangan ubah melihatnya saat ombak mendesir menyisiri pantai berharap engkau kembali dengan penuh keajaiban malenjamak tangan ini lalu kau bawa terbang. itu semua hanya mimpi siang bolong yang tidak berujung dan tak semanis apa yang difikirka.
aku bukan Qais yang jatuh cinta pada Layla ataupun habibi dan ainun hanya terpisahkan oleh usia saja.
Engkau telah melangkah jauh dalam dalam berjalan menghabiskan usia muda mu dengan penuh perjuangan mencari ilmu adalah bukti keseriusan.
0 komentar:
Posting Komentar