Bulan puasa adalah Memon yang tepat untuk merenung dan introspeksi, mengkaji diri sendiri, dan mengkaji pergerakan. kita mengkaji aktifitas aktifitas kegiatan baik itu kegiatan kemasyarakatan kegiatan jami'iyah organisasi dan kelompok lainnya. Mengapa demikia?
Nah sudah sering kita dengar baik itu di pengajian umum atau pada ngaji ngaji biasa tentang keutamaan Ramadhan dan keistimewaan nya 10 hari pertama ke dua dan ketiga Rahmat, pintu taubat, dan terbuka lebarnya pintu surga itu sudah hafal di atas kepala kita, di balik semua itu yang harus kita tau ialah Ramdhan yang indah Punuh akan karomah ini adalah memontum sangat sulit di temukan di bulan bulan lainnya karena hanya di bulan puasalah musuh kita hanya 1 yaitu diri kita sendiri yang terbungkus oleh nafsu.
dengan berpuasa maka secara otomatis kita sedang berperang melawannya diri sendiri. aslinya akutuh baik gak sih atau mungkin biasa biasa seja seperti bulan bulan sebelumnya kita yang salalu menyatu dan berkerja sama saling kolaborasi dengan nafsu. Atau benar benar jihad melawan nafsu.
oleh karena itu kita perlu introkpeksi diri ajak bicara diri sendiri siapa sih aku ini baik atau burukkah aku ini, jangan jangan aku sama saja dengan yang lain.
Maka ajaklah bicara diri mu jangan malu yang tau di siapa kamu ya hanya kamu.
Begitu juga semangat pergerakan perjuangan kegiatan dan lainnya harus di evaluasi guna untuk jami'iyah oraganisi itu lebih masiv lebih aktif lagi dalam bergerak menjaga regenerasi menjaga tradisi hingga menjaga lingkungan masyarakat.
Semangat perjuangan yang menggelora bisa kita pelajari dari bapak presiden yang pertama yaitu bapak Soekarno seorang pahlawan dan tokoh nasionalis bilau berkata lebih baik kita kelaparan dari pada kita kenyang tapi hidup dalam penjajahan.
Dikutip dari pengajian filsafat Fahrudin Faiz Sleman Yogyakarta.
Al arif
0 komentar:
Posting Komentar