Rabu, 30 September 2020

Sepritualitas sabagai control diri. 
Yang membedakan manusia dengan makhluk lainya ialah terciptanya di dalam tubuh ini antara akal dan nasfu. Sedangkan pertarungan antara akal dan nafsu tidak pernah berujung kecuali mati. Barat melakukan ritualnya dengan berfikir dengan akal logikanya sehingga mampu menciptakan teknologi yang luar biasa menciptakan lorong waktu tamasya kebulan misal semua dilakukan dengan cara membuat teknologi antara nafsu dan akal selalu berdampingan. Di kita biasa ritualitas ibadah pemujaan terhadap sang pencipta sebagai jalan memerdekakan akal dari belunggu nasfu. Dalam beberapa kajian empiris sepritualitas atau ibadah ini banyak salah artikan misal dari beberapa kajian kitab klasik bahwa ibadah sunah atau wajib sebagai perintah Tuhan namun secara praktis ada sebagian orang bahwa ritualitas ibadah bisa memperkaya harta jabatan misalnya tanpa menganalisis terlebih dahulu secara mendalam kanapa mushonif para pengarang kitab berbicara demikian maka dalam hal ini perlu ada kajian secara matang terlebih sebagai orang agen of change memberi pemahan kepada orng awam lebih mendalam seperti contoh sholat dukha di banyak masyarakat awam kita bahwa dukha adalah rutinitas ibadah yang dipercaya bisa menghasilkan Rizki berupa fisik seperti uang kerjaan dan sebagainya. Lalu  dimana spiritualitas ibadah sebagai control diri untuk menaklukkan nafsu?

0 komentar:

Posting Komentar